Tampak sekali kebahagiaan di hati Susana. Berkali-kali ia mencuri pandang pada anaknya yang ntampak sangat menyebalkan karena selalu menggoda istrinya yang selalu tersenyum malu-malu.
"Kenapa diam ?"
"Mas jangan menggodaku terus. Malu sama ibu dan ayah." Kusuma menahan tawanya melihat istrinya yang benar-benar sedang berusaha keras menahan malu. apalagi di bawah, pembawa acara sedang mendendangkan sebuah pantun yang ditujukan pada mereka. menggoda mereka dan membuat beberapa tamu menghentikan kegiatannya dan menatap pada dua sejoli yang sedang saling pandang tidak mengerti dengan tatapan para tamu. Semua tamu yang hadir adalah tetangga dan kerabat serta rekan kerja Anwar di kampusnya. Teman-teman Kusuma sejak sekolah dasar sampai sekolah menengah atas juga hadir dan memandang adegan di pelaminan dengan senyum bahagia. tidak sedikit dari mereka yang iri melihat kebahagiaan yang ditampilkan dua sejoli yang sedang dimabuk asmara.
