Telpon rumah berdering begitu kerasnya mengagetkan semua yang sedang sibuk denga kativitas masing-masing. Agus memandang Amurwa yang sedang mencoba menurunkan kedua anaknya dari pangkuannya.
"Sini sama Om, Sayang." Agus mengulurkan tangannya menyambut kedua jagoan keluarga Amurwa. Adam dan Andika beralih ke pangkuan Agus.
"Adam kelas berapa, Sayang?" Tanya Agus sambil mengelus kepala keponakannya. Adam menatap Agus sambil tersenyum.
"Kelas B, Om. Sebentar lagi masuk SD."
"O iya? Senang dong sudah mau SD, Sayang?"
"Senang dong, Om. Kan bisa satu sekolah sama Kak Nana."
"Bukannya selama ini juga satu lingkungan dengan Kak Nana, Sayang?" Agus penasaran mengapa Adam memiliki keinginan untuk berada satu sekolah dengan kakaknya.
"Tapi kan masih beda, Om. Adam di TK dan Kak Nana di SD. Beda jauh. Lebih asik lagi kalau bersama Kak Nana dalam satu lingkungan sekolah."
"Memangnya kenapa kalau satu sekolah sama, Kak Nana bisa membuat Adam senang?"
"Om tidak tahu?" Agus menggeleng.