Di tengah drama yang terpampang di ruang tengah. Adam sedang melindungi Padmasari dari tangan Nana yang akan mencapai wajah Padmasari, muncul satu orang dewasa dari luar. Menatap mereka sambil mengernyitkan dahi masing-masing.
"Adam, apa yang kau lakukan sama Mami, Sayang? Kau juga Nana? Bukannya kau sedang memangku Fatih. Mengapa tanganmu ingin menyentuh Adam seperti itu?" tanya Amurwa sambil mendekat ke Cindy.
"Om?" Cindy berlari menuju Amurwa, merentangkan tangannya lalu memeluk pamannya erat. Amurwa melakukan hal yang sama. Trenyuh sekali ia melihat anak kecil di hadapannya yang ditinggal ibunya demi mengejar laki-laki lain.
"Sayang? Kapan kau datang ke sini?"
"Hiks. Mamah pergi Om . . ." Amurwa segera mengelus kepala keponakan perempuannya.
"Iya, Sayang. Om sudah tahu." Cindy melepaskan pelukannya dan memandang Amurwa heran. Ia tidak menyangka kalau pamannya lebih dulu tahu sebelum dirinya menceritakan kejadian sesungguhnya.