Keluarga Kusuma Wardhana sampai di kediaman Willy. Sesaat setelah Amurwa dan keluarganya sampai.
"Bagaimana kabarmu, Tuan Amurwa? Alhamdulillah akhirnya bisa berkumpul di sini." Kusuma memeluk Amurwa dan mengajaknya duduk sambil menunggu sambutan dari tuan rumah..
"Alhamdulillah, semoga persahabatan ini sampai di akhirat nanti, ya."
"Aamiin.'
"Kenalkan ini pamanku. Paman ini temanku yang dulu pernah kuceritakan pada Paman." Karyajasa memandang Kusuma Wardhana dengan dahi bertaut.
"Kusuma Waedhana yang dulu menjadi majikanmu?'
Kusuma Wardhana memandang Amurwa. Ia heran dengan ingatan Karyajasa yang masih sangat kuat. Ia sendiri bahkan nyaris lupa kalau pernah menjadi majikan Amurwa Bhumi.
Kusuma bangkit, lalu mencium tangan Karyajasa dengan khidmat. Ia bersimpuh, memberi penghormatan pada orang tua yang tampak masih sangat sehat di hadapannya.
"Paman."