"Hei, kau mau kemana?" Mita mengejar Sazkia yang sedang linglung. Ia menyesal telah mengatakan smeua cerita tentang Kusuma Wardhana. Ia takut Sazkia akan mengatakan pada Kusuma kalau dirinya yang sudah menceritakan semua hal tentang laki-laki itu pada Sazkia.
"Aku mau kembali ke restoran. kasihan Pak Kusuma kalau mencariku."
"Tunggu saja di sini, biar aku telpon beliau ya!"
Sazkia berhenti lalu menatap Mita
"Mbak Mita punya nomor telponnya?" Mita mengangguk.
"Tolong kirim aku nomer ponselnya, Mbak. Biar aku yang telpon Pak Kusuma."
"Yakin mau telpon sendiri?" Sazkia mengangguk. Mita merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya. Mencari kontak Kusuma lalu mengirimkannya pada Sazkia. Sazkia langsung menyimpan nomor Kusuma dan tak berapa lama ia sudah terhubung dengan Kusuma yang kini sedang berada di jalan raya menuju rumahnya.
"Halo"
"Assalamualaikum, Pak."
"Sazkia?"
"Iya. Maaf tadi saya pergi tanpa pamit sama Bapak."
"Dimana posisiu sekarang?"