"Em, mas mau . . . "
"Mau apa? "
"Sayang . . .boleh nggak kalau Mas minta sekarang ?"
Blush.
Wajah Padmasari yang sejak tadi malu-malu kini bertambah semerah tomat.
"Boleh tidak?'
"Harus sekarang ?"
"Iya dong. Ini alasan Mas membawa Adik ke sini. Mumpung belum ada yang datang ya? Boleh ya?"
Padmasari mengangguk. tidak ada alasan yang membuatnya menolak keinginan suaminya. walau mereka baru menikah secara siri, namun apapun sudah halal untuk mereka berdua.
"Makasih, ya Sayang. Mas bahagia karena istri Mas sudah mengijinkan Mas menikmati surga dunia yang terindah yang selama ini Mas rindukan. Mas benar-benar bahagia karena ini yang pertama untuk Mas.Akhirnya cita-cita Mas tercapai. Melakukan hubungan suami istri dengan wanita yang Mas cintai. Rasanya nikmat sekali ya ternyata."
Amurwa memandang Padmasari dengan cemas.
"Jangan bercanda, Mas. Bukankah Mas Amurwa sudah pernah ?"
"Mas serius. Ini seperti yang pertama untuk Mas. "