Saat mereka sedang asyik duduk bersama, tiba-tiba Amurwa Bhumi yang baru saja mereka perbincangkan muncul di hadapan mereka dengan menatap satu persatu tanpa berkedip. Tidak ada yang berani menatap wajah raja yang sangat berwibawa di hadapan mereka. Hanya ada tarikan dan hembusan nafas yang lebih menahan takut.
"Siapa yang sedang kalian bicarakan dan mengapa kalian bergerombol seperti sekarang? Apakah tidak ada pekerjaan yang lebih penting dari sekedar menggunjing rajamu? Kalau kalian memang sudah tidak mau bekerja di istanaku, lebih baik kalian menghadap kepada panglima dan menyatakan untuk mengundurkan diri. Jangan pernah takut dan malu hanya karena kamu tidak merasa nyaman saat bekerja di sini. Aku benar-benar memberikan kebebasan kepada kalian untuk memilih tetap bekerja atau keluar dari istanaku."