Kusuma Wardhana duduk di depan Padmasari. Ia memandang wanita yang sudah mengacak perasaannya selama beberapa tahun terakhir. Penyesalan yang sudah ia rasakan, kini masih lekat di hatinya. Tidak akan pernah hilang walaupun waktu sudah berlalu lama.
Padmasari masih menunggu reaksi dari laki-laki yang kini menatapnya dengan sendu. Belum ada ucapan apapun yang keluar dari bibir Kusuma Wardhana dan Padmasari sama sekali tidak berusaha untuk memulai percakapan.
Ehm
Kusuma Wardhana mendehem. Ia mencoba menarik perhatian Padmasari. Wajahnya berubah menjadi sedikit pucat. Entah mengapa ia merasakan ada perbedaan sikap yang ditunjukkan oleh Padmasari saat ini. Pandangan mata wanita yang selalu dirindukannya benar-benar berbeda dengan wanita yang ia kenal.
"Ada masalah yang akan kau komunikasikan kepadaku? Tadi kau mengatakan kalau ada sesuatu yang akan kau bicarakan. Mengapa engkau sekarang diam-diam melihatku tanpa kata seperti itu?"
