"Apakah kau yakin ?" Hary mengangguk. ia yakin bisa mengalahkan semua pengintai hanya berdua dengan Sulthon. Ia juga yakin Juan yang kini sedang masuk dan mencoba melihat Andi, tidak akan membiarkan mereka berjuang sendiri.
"Walaupun harus berjuang sendiri, aku yakin aku mampu, Insya Allah."
"Bagus. Aku bangga dengan keyakinanmu. Ayo kita segera mempercepat laju kendaraan. Jangan sampai kehilangan jejak. Mereka datang ke Bianglala untuk mencelakakan Andi yang menjadi anak buah Nyonya Padmasari dan aku yakin mereka memiliki niat jahat. Mereka pasti menganggap bahwa pemimpin perusahaan yang besar seperti ini memiliki banyak pelayan.
Sulthon mengajak Hary bicara, namun masih dengan kewaspadaannya.
"Kau apakah sudah tahu kalau Pinkan, orang yang telah mengambil sebagian harta Tuan Kusuma Wardhana sudah ditemukan keberadaannya?"
Hary menggeleng.