"Halo Assalamualaikum"
"Waalaikum salam warahmatullah, Kusuma, kau bagaimana kabar ?'
"Alhamdulillah aku baik dan sudah sehat. Insya Allah dalam waktu dekat sudah bisa beraktifitas meskipun belum secara maksimal. "
"Kamu sendiri bagaimana kabar, Sultan?. Lama kita tidak bertemu."
"Ha ha ha , aku minta maaf karena jarang menengok Tuan Kusuma. Aku benar-benar sibuk sekarang. Memiliki saham di perusahaan besar dengan jumlah terbesar kedua benar-benar merepotkan. Ha ha ha"
Kusuma tersenyum. Ia tahu Sultan memang menjadi repot karena namanya ia pinjam untuk membeli saham AA corps. Sebagai pemegang saham terbesar setelah Amurwa, ia pasti memiliki andil lebih besar dalam menentukan perputaran roda perusahaan, apalagi setelah pemilik terbesar meninggal. Sultan pasti lebih intens memikirkan peliknya masalah di Aa Corp.
"Bagaimana perkembangan selanjutnya?"