"Mami, mengapa Papi belum pulang?" Andika yang sudah berhasil membujuk Nana duduk sambil memandang Padmasari dengan mata redup menahan kantuk. Malam mulai merambat dan waktu menunjukkan pukul sepuluh. Saatnya untuk tidur, namun Andika masih mencoba menunggu mami dan papinya.
Padmasari tersenyum. Walau dalam hati ia juga memiliki pertanyaan yang sama, ia mencoba bersikap tenang. tak ingin membuat Andika semakin gelisah. Ia ulurkan tangannya untuk menenangkan Andika yang mulai tak bisa menahan kantuknya.
"Sayang, mungkin Papi masih sibuk. Kita masuk dulu yuk!. Kita bersiap salat. Doakan agar Papi pulang dalam keadaan selamat." Andika mengangguk. Dia melingkarkan tangannya ke leher Padmasari. meminta gendong. Padmasari menggendong Andika menuju kamarnya, mengambil air wudhu lalu memasangkan mukena Andika dan mukenanya sendiri. Memimpin salat dua rakaat dengan Andika.
Usai salat, ia segera menengadahkan tangan memohon pertolongan dan perlindungan untuk suaminya.