Ajeng terlelap ketika selesai mendengar ucapan Kenzo. Wanita itu tertidur pulas ketika mendengar Kenzo berbicara. Suara Kenzo terdengar seperti sedang mendongeng, membuat mata Ajeng perlahan terpejam.
Kenzo tersenyum kecil ketika mendengar dengkuran halus dari bibir Ajeng. Ah, ternyata mereka mempunyai kebiasaan yang sama.
Dengan pelan Kenzo mengambil tangan Ajeng, digenggamnya tangan Ajeng, sedangkan tangan Kenzo yang sebelah untuk menyetir mobil.
Kenzo membayangkan seandainya saja Ajeng mau menerimanya, Kenzo tidak akan membuat Ajeng bersedih seperti ini. Sedih membuat akal sehat Ajeng tak terkendali.
Ajeng adalah wanita terhormat, tidak ingin melakukan hal rendahan seperti tadi. Sejujurnya Kenzo sedikit terkejut dengan sikap Ajeng tadi, tapi pria itu memakluminya karena kondisi Ajeng yang tidak memungkinkan.
Kenzo kembali melirik Ajeng,setelah dirasa aman, pria itu mengecup tangan Ajeng begitu lama.