Ketiga orang itu menangis karena berhasil lolos dari kejaran Arata dan orang-orangnya.
Sambil menghapus air mata Resty berkata kepada yang ada di situ.
"Sesungguhnya kita belum aman. Karena mereka belum mati!"
Suara Resty terdengar kesal dan sedih.
"Tidak apa-apa, Ma!" kata Dinda dengan suara bersemangat.
"Dinda!" seru mama Resty, Tina dan Haraka.
Dinda terlihat sedang memegang dua buah pistol yang berukuran besar.
"Kau dapat dari mana?!" tegur mama Resty keheranan.
Heran, melihat putri pertamanya yang selalu tampak ketakutan, kini terlihat seperti seorang pemberani.
Dinda tersenyum. Lalu katanya kepada mereka bertiga, "Mulai saat ini aku dapat menjaga diri sendiri."
"Melihat gayanya sambil memegang pistol keren juga." Kata Tina sambil tersenyum.
"Hei kau anak kecil. jangan bicara sembarangan ya!" kata Dinda pura-pura marah terhadap adiknya. Sambil mengarahkan ujung pistol ke arah Tina.