Saat itu baru jam tujuh pagi, si dokter Ferdy segera membangunkan sopirnya.
"Pak bangun, sudah pagi." Kata si dokter sambil mengguncangkan bahu si sopir.
Tiba-tiba tubuh si sopir terkulai lemas dan pada saat itulah si dokter baru melihat kalau kaca depan tepat di sopir ada pecahan. Seperti tertembus peluru. Tepatnya ada tiga titik pecahan, berarti ada tiga peluru yang menembus kaca depan kendaraan tersebut.
Si dokter segera memperhatikan tubuh sopirnya.
Satu peluru tepat menembus dahinya. Satu peluru yang lain tepat mengenai dadanya sebelah kanan. Satu peluru lagi menembus perut.
"Aneh. Kenapa yang di incar si sopir ya, bukannya saya sebagai penumpang. Atau si sopir menyimpan rahasia." Ucap si dokter sambil memperhatikan wajah si sopir.
Pada saat itu, ia melihat sebuah kertas yang ada di saku bajunya.
"Kertas apa itu." gumamnya sambil tangannya menarik kertas tersebut.