Mereka menoleh, karena mereka adalah para wartawan. Salah satu dari mereka segera menyodorkan mikrofonnya seperti orang sedang mewawancarai.
"Apakah kau kenal dengan kedua orang yang terluka itu?"
Evelin berusaha tersenyum pada hal dalam hatinya sangat mendongkol dan mau marah.
Kata Evelin dalam hati, "Jika kalian bukan wartawan, sudah aku jotos dan lempar mikrofon itu!"
"Maaf, saya tanya. Apakah kalian tahu di bawa ke mana kedua orang tadi?"
Orang yang menyodorkan microfon pun kembali bertanya, "Apakah nona mengenalnya?"
Mendengar di tanya balik lagi, Evelin menarik nafas panjang.
Pada saat itu ia hendak meluapkan amarahnya.
Beruntung ia tidak jadi marah dan reporter itu tidak jadi kena dampratnya. Karena tiba-tiba terdengar suara seseorang yang memanggilnya,
"Evelin!"
"Kamu Evelin kan!"
Evelin pun menoleh ke arah suara yang memanggilnya.
Evelin tertegun. Tampak seorang wanita yang cantik rupawan mendatanginya.
Sekali lagi wanita cantik itu menegurnya.