Saat itu matanya tertuju kepada Santy dan bang Ipul suaminya.
Ia pun segera mendekati mereka berdua, "Di mana kalian sembunyikan Sinto?"
Keduanya saling berpandangan satu sama lain, lalu kata bang Ipul, "Dia telah kabur terjun ke laut. Dan sebagian orang dari para penyerang telah menembakinya. Kami tidak tahu dia selamat atau tidak. Jika selamat, maka itu adalah muzizat. Tuhan masih menghendaki dia hidup. Jika tidak kita harus merelakan dia pergi untuk selama-lamanya."
"Aku tidak percaya kalau dia pergi, karena aku yakin saat sebelum kami pergi meninggalkan pulau ini dia masih ada di sini!" kata si pemuda bertopi merah dengan geramnya.
Mendengar suara yang keluar dari mulut si pemuda bertopi merah, dengan hati-hati Santy bertanya.
"Memangnya ada masalah apa kamu dengan dirinya?"
"Karena dialah, kekasihku meninggal di dalam lubang persembunyian itu!" kata si pemuda bertopi merah sambil menunjuk ke dekat makam Sari.