"Kita tidak boleh kehilangan Sinto lagi." Kata Evelin sambil menatap bandara Australia.
"Tenang saja. Kita pasti akan tiba tepat waktunya." Ucap Wina sambil merangkul Evelin dari samping. Karena ia juga rindu kepada Otong.
Evelin pun mengangguk bahagia.
"Iya sudah, supaya tepat waktu kita harus bergegas ke pantai. Agar kita dapat menggunakan motor boat atau pesawat ampibi." Kata si pemuda bertopi merah.
Tiba-tiba Evelin teringat kembali akan pembicaraan keluarga Pak Broto.
"Sari, lalu di mana orang yang selama ini menerima uang darimu?" tanya Evelin kepada Sari.
"Jika aku tahu dari dulu, mungkin sudah aku bunuh dia untuk orang yang selalu mengasihiku!" ucap Sari dengan geramnya.
"Iya sudah. Saat ini sebaiknya kita tidak perlu membicarakan hal itu, seharusnya kita harus pergi dari sini secepatnya." Kata si sopir memberi usul kepada mereka semua.
Sambil mengusap air mata, Evelin mengangguk.