"Oh rupanya kamu sudah berani dengan saya ya!" kata Pak Bramana Putra sambil menekan kembali tangannya ke pinggang Jaya.
Dengan nada sengit Jaya pun membalasnya, "Jika mau tembak. Tembak saja. Tidak perlu main gertak segala!"
Di saat genting terdengar suara Pak Broto.
"Kau tidak bisa main hakim sendiri di negeri orang!" katanya dengan suara tegas.
Pak Bramana menoleh lalu katanya kepada Pak Broto, "Kau tidak usah ikut campur urusanku dengan dia."
"Saya tidak ikut campur urusanmu. Tapi saya hanya memberitahu saja, Anda tidak bisa main hakim seenaknya di negeri orang."
"Memangnya ini negerimu!" bentak Pak Bramana terhadap rekan bisnisnya itu.
Pak Broto pun mengeluarkan sebuah tanda pengenal seperti KTP di Indonesia.
Lalu di lemparkan ke arah Pak Bramana Putra sambil berkata, "Silakan di lihat baik-baik. Negeri asal saya dari mana."
Dengan tangan yang satunya lagi Pak Bramana menangkap kartu identitas yang di lemparkan kepadanya.