Tina terus menggedor berbagai pintu yang ada di sekitarnya sambil menjerit minta tolong.
Sepertinya tempat itu tempat yang jauh dari keramaian. Sehingga tidak ada orang yang berani melewati tempat tersebut.
Karena berkali-kali Tina berteriak dan membunyikan berbagai benda di dalam ruangan tersebut, sama sekali tidak ada orang yang mendengar, untuk mampir pun juga tidak.
"Gawat, sinyal pun juga susah di dapat. Dan baterai ponsel pun sudah tinggal sedikit." Kata Tina dengan wajah sedih dan kesal tetapi ia tidak mau menangis.
"Aku harus melakukan sesuatu, tetapi bagaimana caranya." Kata Tina dalam hati.
Ia kemudian mulai menenangkan diri sendiri dan mencoba memperhatikan ruangan di sekitarnya sambil mulai berpikir apa yang harus ia lakukan.
Setiap jengkal ruangan ia amati.
"Kali-kali saja ada barang atau celah yang dapat di gunakan." Pikir Tina dalam hatinya.
Ia memperhatikan dari atas ke bawah, hingga akhirnya ia menemukan sebuah lubang jendela.