Wina terlihat serba salah, akhirnya ia ada akal, ia pun pergi meninggalkan Otong, tetapi tidak jauh-jauh. Ia bersembunyi di balik pohon-pohon yang ada di dekat situ sambil menahan isak tangisnya.
Ia melihat keadaan suaminya yang terlihat semakin kritis. Tetapi Wina tidak dapat berbuat apa-apa hingga Otong menghembuskan nafasnya yang terakhir tanpa di temani sanak saudara dan.
Sesungguhnya ia tahu Wina berada di sekitarnya, tetapi ia gengsi untuk memanggil kembali. Sehingga ia harus terlihat seperti itu.
Begitu melihat tubuh Otong seperti ayam di sembelih, barulah wanita itu berlari keluar dan langsung memeluknya erat-erat.
Kemudian suara teriakan Wina menggelegar di udara, "Otong!"
Rupanya suara itu tidak terdengar sama sekali oleh si pria asing yang telah melukai si Otong dan mengancam kedua orang tersebut.
Karena pada saat itu, si orang yang membuat masalah di pulau tersebut sedang bersembunyi, air laut pun terlihat pasang debur ombak menerpa tepi pulau tersebut.