8 TAHUN LALU
Rasa cemas kemudian berubah jadi rasa iba saat melihat raut wajah Ares yang masih terluka tapi matanya berair. Putri tak boleh egois dan harus mengesampingkan rasa tak sukanya pada Ares sesaat.
"Apa kamu mau mendengar cerita Kakak?" tanya Ares dengan lirih. Putri tertegun dengan nada bicara Ares. Ia tak terlihat seperti remaja berandal yang selama ini ia takuti. Tak mendapat jawaban dari Putri membuat Ares tersenyum miris. Ia pun mengangguk dan akan segera bangun tapi tangan Putri menghalangi lengannya.
Ares pun tak jadi bangun dan menatap Putri lagi. Ia kembali duduk ketika Putri seakan memintanya untuk duduk.
"Kakak mau cerita apa?" tanya Putri dengan suara kecilnya yang lembut. Ares tersenyum tipis dan menatapnya lagi.
"Seharusnya Kakak bisa mencegah hal ini terjadi. Harusnya Uncle Shawn gak ... " Ares menunduk lagi lalu menyeka air matanya.