101. Terbang
Kota Paris
Di sini adalah impian terindah Adekku. Dan di sini juga dia ingin mewujudkan semua cita-citanya. Tidak berharap banyak, aku hanya meminta pada Tuhan semoga adikku selalu dalam lindunganNya.
Karena aku akan menyalahkan diriku sendiri jika sampai terjadi sesuatu yang buruk kepada adikku. Aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri kalau sampai hal itu terjadi. ~ Raditya ~
Laki-laki itu sudah terbang, bahkan sebentar lagi dirinya akan menghirup udara Jakarta. Udara yang sudah beberapa bulan ini ia tinggalkan.
Di bandara sang ayah sudah menunggu, laki-laki baru baya itu sepertinya sih aku untuk mengintrogasi putra satu-satunya itu.
" maaf Pa," ucap Radit.
Saat ini hanya itu yang dapat laki-laki itu ucapkan. Karena pada kenyataannya laki-laki itu merasa sangat bersalah sekali, ia pun langsung mengakui perbuatannya pada Dita.
" kenapa kamu bisa melakukan itu, selama ini Papa membebaskan kamu untuk pacaran itu karena Papa percaya.