"Eh? Apa? Beneran?" Ajeng malah bertanya tanya kepadaku. Sepertinya tidak ernah terpikir ataupun menduga akan jawabanku barusan.
"...." Aku hanya diam.
Aku diam saja dikarenakan aku sedang sibuk memikirkan tentang bagaimana caraku mengalahkan Sang Putra Mahkota itu. Bagaimana aku bisa mengalahkan orang yang sudah sangat jago dan mahir dalam memainkan pedangnya itu dalam pertempuran 1 vs 1? Itu rasanya hampir mustahil. Kemungkinan aku bisa menang melawannya secara langsung itu sepertinya hampir mencapai angka 0%...