Huo Zixing tercengang dan hanya bisa berdiri membeku.
Bahkan rahang para pelayan hampir jatuh ke bawah saking terkejutnya.
Yan Jinyi keren sekali!
Istri dari Tuan Muda Kedua memang sangat luar biasa!
"Huo Zixing, kemari kau."
Melihat jari-jari Yan Jinyi yang mengarah pada dirinya, Huo Zixing merasa kakinya kehilangan tenaga. Dia menatap Yan Jinyi dengan waspada. "Kamu, kamu, apa yang akan kamu lakukan?"
"Cepat kemari, aku tidak akan mengulang untuk ketiga kalinya."
Suara Yan Jinyi sangat enak didengar, tapi entah kenapa, saat ini suaranya terdengar di telinga Huo Zixin seperti lagu kematian.
Setelah ragu-ragu, dia melihat Yan Jinyi hendak mengambil kemoceng lagi. Dia segera bergegas berdiri di samping Yan Jinyi.
"Lepaskan pakaianmu."
Perintah Yan Jinyi dengan nada dingin.
Huo Zixing segera menyilangkan kedua tangannya di dada, seolah merasa terancam dan melindungi dirinya. "Kamu tidak boleh lihat tubuhku."
Yan Jinyi sedikit mengangkat alis halusnya. "Atau biar aku robek saja?"
Merobek, bukan melepaskan!
Huo Zixing merasa diperlakukan sangat tidak benar. Seumur hidupnya, tidak pernah sekalipun dia dianiaya seperti ini. Begitu Kakak Kedua nanti kembali, dia pasti akan mengadukan perbuatan istrinya ini!
Dia melepas pakaiannya secara perlahan, dan kemudian tubuh bagian atasnya yang kokoh langsung terekspos di depan mata.
Dia adalah orang yang sangat memperhatikan perawatan tubuh. Dia memiliki postur tubuh yang terlihat ramping saat berpakaian, namun sebenarnya cukup berisi saat dilihat dalam keadaan telanjang dada.
Huo Zixing masih cukup percaya diri dengan bentuk tubuhnya dan memandang Yan Jinyi dengan sangat bangga. Dia mencoba memperlihatkan kelebihannya di hadapan Yan Jinyi.
Namun, Yan Jinyi tampak biasa saja, seolah tidak melihat sesuatu yang enak dipandang.
Di matanya, yang ada di hadapannya bukanlah seorang pria tampan, melainkan seekor babi.
Yan Jinyi hanya melihat punggung Huo Zixing sekilas dan mendapati bahwa bekas pukulannya tadi telah memerah. Kemudian dia berdeham sambil mengambil sebuah apel di atas meja kecil."Ini, hadiah untukmu."
Raut muka Huo Zixing malah tampak curiga.
"Ternyata kau tidak mempermalukan Keluarga Huo. Lumayan lah, tetap pertahankan, ya."
Setelah mengucapkan ini, dia menepuk bahu Huo Zixin, lalu berbalik naik ke lantai atas.
Huo Zixing berdiri di sana dengan tatapan kosong sambil masih memegang sebuah apel. Dia memandang Yan Jinyi, kemudian beralih memandang apel di tangannya. Perasaan yang tak dapat dijelaskan tiba-tiba muncul.
Aneh, kenapa dia merasa apel ini terlihat sangat menarik hari ini?
Apakah Yan Jinyi menggunakan teknik tertentu untuk membuatnya tertarik?
Hu Zixing seketika tersadar kembali ke akal sehatnya, lalu buru-buru mengambil ponselnya.
*****
Di dalam suite direktur yang berukuran sangat besar, seorang pria berdiri di depan jendela kaca besar sambil membawa gelas anggur.
Cahaya matahari terbenam menyinari tubuhnya, hingga membuatnya semakin tampak seperti keturunan dewa, sungguh terlampau sempurna.
Tiba-tiba, terdengar dering telepon dari ponselnya yang berada di atas meja kaca, memecah keheningan.
Pria itu perlahan berjalan menghampirinya dan mengambil ponselnya. Tiap sendi jari-jari tangannya jelas terlihat.
"Kak… Kak… istrimu sudah gila!"
Pria itu mengernyitkan alis tebalnya. Dia hanya menanggapi dengan singkat dan acuh tak acuh, "Tidak jelas."
Huo Zixin mendengar suara panggilan telepon yang dimatikan oleh kakaknya. Dia menatap ponselnya dengan ekspresi tercengang.
Tidak, Kak. Istrimu benar-benar sudah gila!
Istrimu berani memukulku!
Yan Jinyi menikmati mandi air panas dengan nyaman dan mulai merencanakan masa depannya.
Di era ini, pembunuhan dan pembakaran orang adalah tindakan melanggar hukum. Para bawahannya juga tidak ada di sini. Apalagi suaminya, yang menganggap bahwa dia tidak dapat diandalkan. Jika dia ingin memperkaya diri, dia harus mengandalkan dirinya sendiri.
Kabarnya, menjadi artis di zaman ini dapat menghasilkan banyak uang?
Setelah mendapat ide, Yan Jinyi segera mengambil ponselnya. Caranya mengoperasikan ponsel masih sangat tidak terampil. Setelah melihat jumlah honor yang didapat beberapa artis, dia telah membuat keputusan untuk menentukan masa depannya.
Kemudian, selanjutnya adalah kehancuran...
Tidak, tetap terjun dalam industri hiburan hingga menjadi artis top!
Judul drama yang sedang diperankan Yan Jianyi sekarang adalah 'Aku Tidak Mau Berpisah Denganmu'
Seperti biasa, dia hanya memainkan peran kecil, masih sebagai seorang selingkuhan yang sangat dibenci semua penonton.
Melihat para pemain dan kru sudah hampir menyelesaikan syuting, Sutradara Li tampak sedih menatap Cheng Ruoxue, yang sedang duduk di kursi santai dalam keadaan marah.
Jika bukan karena Huo Sanshao, sejak awal dia pasti sudah mengeluarkan wanita yang licik dan keras kepala itu dari daftar para pemain.
Andai saja Yan Jinyi tidak menimbulkan masalah dan juga tidak berani memukul San Shao. Kenapa juga wanita itu memperburuk keadaan?!