Uhuk...uhuk...
Erlan terbatuk, ia bangun dan mengambil botol berisi air putih yang selalu ada di samping tempat tidurnya itu, ia menelan beberapa teguk air didalam botol itu, sampai tenggorokannya terasa sedikit lega.
Baru hendak memejamkan matanya lagi, seketika Erlan teringat Dion anaknya.
"Dion, dengan siapa dia tidur?, Apakah Inem jadi menemaninya, ya ampun.. aku sampai lupa kalau Dion sendirian." Cemas Erlan.
Elan melirik jam yang ada di atas tempat tidurnya, jarum jam menunjukkan pukul dua malam, Erlan beranjak dari tempat tidurnya, ia akan turun untuk melihat anaknya serta ingin memastikan kalau Diontidur terlelap ditemani oleh Inem. Untung saja keadaan kepalanya sudah mulai ringan, dan suhu tubuhnya sudah mulai turun tidak sepanas siang tadi.