Tanpa permisi air mata itu mengalir dengan sendirinya di pipi Sari berderai tanpa henti, mata itu tetap terbuka dan fokus menatap layar ponsel yang ada di tangannya, rasanya langit seakan runtuh dan bumi ini pun retak tak bisa dipijak lagi, mungkin itulah yang menggambarkan kan keadaan hati Sari saat ini ketika membaca pesan singkat dari orang yang sangat dicintainya itu.
Namun kini tangannya tak memiliki kekuatan lagi untuk terus menggenggam ponsel itu, tubuh Sari lemas jatuh ke lantai beserta ponsel itu pun ikut terjatuh. Sari terkulai bersama air mata yang enggan berhenti keluar dari matanya, Sari tak menyangka kalau kata-kata yang dituliskan oleh Erlan akan membuat perasaan nya hancur seperti ini.
"Mas Erlan,' rintih Sari yang saat ini meringkuk merasakan kesedihan yang ia terima, berpasrah diselimuti angin malam dan juga ditemani rasa sakit, Sari berharap kalau apa yang baru saja ia baca itu semua tak benar terjadi.