Sesampainya di depan rumah Sari, Alfian langsung merubah mimik wajahnya yang ambisi menjadi mimik wajah laki-laki yang begitu romantis, perhatian, dan juga kalem, ia dia harus berubah menjadi sosok yang didambakan oleh wanita, apalagi saat ini Sari dalam keadaan lemah, pasti membutuhkan sosok laki-laki yang begitu kuat dan perhatian kepadanya, ini memang kesempatan bagus untuk Alfian meyakinkan Sari, kalau dia benar-benar lelaki yang bisa menggantikan Erlan di hatinya.
"Sari, maaf saya lama, tadi antri membeli makanannya cukup banyak, kamu baik-baik saja kan?" tanya Alfian langsung duduk di samping Sari yang masih terbaring di sofa itu.
"Iya aku baik-baik saja, maaf aku sudah merepotkan, sekali lagi terima kasih." ucap Sari masih bergetar nampaknya ia masih sangat lemah.