Erlan melajukan mobilnya, sebelumnya ia sempat menatap punggung gadis itu saat menghilang di balik pintu. Entah mengapa setiap melihat gadis itu ada rasa senang di hati Erlan, namun ia cukup menyimpannya dalam hati, ia tak ingin memperlihatkan kalau hatinya mengagumi pribadi gadis itu, yang tak lain adalah Sari.
Badan Erlan terasa panas dingin, tubuhnya gemetar. Sebenarnya sudah beberapa hari ini memang ia merasa kurang fit, hanya saja ia tak menampakan itu pada istrinya sebelum istrinya berangkat. Tapi saat cuaca buruk dan dingin tubuhnya makin terasa tak enak, dan akhirnya ia pun harus membeli obat di apotik terdekat.
"Kenapa badanku jadi meriang seperti ini ya!, aku harus beli obat, kalau tidak bisa semakin jadi." Erlan melajukan mobilnya agar lebih cepat sampai ke apotik.