"Sayang, Kenyal dan padat banget!" Seru Erlan meremas dua gunung kembar Sari yang masih ditutupi dress tipis itu, namun tetap menampakkan keindahan daging kecil coklat kemerahan yang telah menegang sejak tadi.
"Ough…. Remas Mas, remas!" Racau Sari yang semakin menggila dan bernafsu sekali, terlihat Sari begitu bersemangat dan tak sabar ingin merasakan serangan-serangan nakal dari suaminya itu.
"Iya sayang, I love you Sari, istriku." Erlan merasa tersanjung akan Sari yang tak sabar menerima sentuhan dan belaian darinya.
Tentu saja Erlan sangat menyukai perintah istrinya, ia langsung menurunkan tali tipis di bahu Sari hingga dress tipis itu melorot dan menampakkan seluruhnya gunung kembar milik Sari.
"Ouh sayang," Erlan selalu takjub melihat aset yang dimiliki Sari bila tanpa penghalang, sangat indah dan menggiurkan. Erlan tak bisa menunggu lagi untuk segera menikmati salah satu bagian yang sangat digilai pada wanita, apalagi dengan bentuk yang sangat menawan.