Lagi nampaknya Erlan sangat suka mengagetkan istrinya itu ia kembali melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping milik kekasihnya yang sangat ia cintai, Erlan tak bisa menahan gejolak gairah nya bila sudah bersama Sari apalagi di dalam ruangan rahasia ini hanya ada mereka berdua.
"Sayang," bisik Erlan sembari menghirup aroma ceruk leher Sari.
"Mas, sudah selesai mandinya?"
"Sudah sayang, memangnya aku gak wangi ya?"
"Wangi Mas," Sari masih sibuk mengamati tiap botol yang ada di depannya, tentu pertama kali bagi Sari melihat botol-botol cantik seperti ini.
"Kamu kok gak melihat ke arahku sih!" Sungut Erlan.
"Maaf Mas, habis botol minuman ini bikin aku terpana,"
"Oh ya, kamu sudah pernah mencoba salah satunya?"
"Belum Mas, memangnya ini boleh diminum ya?" Tanya Sari polos.
Erlan tersenyum kecil mendengar pertanyaan ligu dari istrinya itu, "ya boleh dong sayang,"
"Jadi penasaran rasanya seperti apa,"
"Kamu mau coba?" Tawar Erlan.
"Beneran boleh mas?"