Karena sudah mendekati jam 10 maka waktunya Sari harus pulang karena Sari telah berjanji kepada ibunya untuk pulang pada pukul 10 ini, "Mas, aku harus pulang kasian Emak, pasti dia nungguin aku di rumah." Ucap Sari, yang sebenarnya masih enggan berpisah dari Erlan.
"Iya sayang, sebaiknya kamu pulang sekarang ya," suruh Erlan.
"Tapi Mas, aku pulang naik apa?" Sari masih bingung,
Erlan tersenyum melihat istrinya saat ini, "tenang sayang, udah mas siapkan orang yang mengantar kamu." Mana mungkin seorang Erlan membiarkan Sari memikirkan dirinya sendiri.
"Siapa?"
"Itu, kamu naik motor sama orang itu ya," tunjuk Erlan pada lelaki yang sudah standby di depan cafe menunggu Sari, lelaki itu tersenyum sebelum memakai helmnya.
"Lho.. itu kan," Sari mengamati wajah lelaki itu.
"Kenapa sayang?" Erlan pura-pura tidak tahu.