Aktivitas di rumah ini kembali seperti biasa, Sari masih setia menemani Dion dari ia bangun tidur sampai tertidur lagi, dan nampaknya Erlan pun sudah segar Ia pun kembali mengantar Dion dan Sari ke tempat les, Erlan memang sengaja tidak memakai jasa supir pribadi, karena menurutnya ia ingin momen-momen mengantar anaknya les menjadi kenangan ketika dirinya sudah tua nanti, dan juga menjadi kenangan manis bagi Dion ketika dia sudah dewasa, bahwa ia memiliki orang tua yang sangat peduli padanya dan begitu bangga mengantarnya menuntut ilmu.
Satu hari saja bagi Asya sudah sangat rugi baginya tidak bertemu dengan teman-temannya, maka seperti dirinya yang biasa, pada pagi hari bahkan sebelum Dion bangun tidur, dia sudah pergi, terkadang Erlan merasa aneh Memangnya ada meeting yang dimulai sepagi itu, tapi Erlan coba berpikir positif, mungkin Asya sangat takut terkena macet di jalanan, karena Erlan sangat paham kalau istrinya itu orang yang terlalu perfect.