Malam pun tiba, seperti biasa Sari melakukan kewajibannya menemani Dion hingga ia terlelap di kamar besar dan nyamannya, seperti biasa Sari malam ini membacakan buku dongeng yang tertata rapi di lemari buku Dion.
Malam ini berbeda dengan malam kemarin, nampaknya Dion memberikan kesempatan untuk Sari menyelesaikan tugasnya lebih awal, ya mata Dion sudah terpejam saat buku itu baru terbaca beberapa lembar.
"Anak manis, selamat tidur." Sari mencium kening Dion, Sari begitu menyayangi putra Erlan dan Asya ini.
Sungguh Sari bahagia bisa menjadi pengasuh sekaligus ibu kedua bagi Dion, meskipun yang mengetahui itu hanya dirinya dan Erlan. Memastikan Dion benar-benar terlelap, Sadi terus mengusap-usap rambut halus Dion, dan sama seperti malam sebelumnya, merapikan selimut Dion, dan juga menyalakan lampu tidur agar Dion semakin terlelap hingga pagi.