Lagi-lagi Sari masih terbatah untuk mengatakan semua itu, Sari pun memejamkan matanya dan kembali menarik nafasnya dalam, berusaha untuk menenangkan hatinya, yakinkan diri nya kalau semua ini akan baik-baik saja, tipu nanti ia mengungkapkan kekurangan pada dirinya ini terhadap Erlan.
"Sari, kamu baik-baik saja?" Tentu memang sangat khawatir, Untung saja dia tipe lelaki yang sabar, meskipun sejak tadi Sari selalu saja mengulur waktu untuk bicara, namun Erlan diam saja dan menunggu dengan sabar serta siap mendengar apa yang akan disampaikan.
"Pak, saya, saya ini perempuan yang tak baik, ibarat bunga saya bagaikan bunga yang sudah tidak ada madunya lagi, hanya rupa sama dengan bunga yang lain, padahal sesungguhnya di dalamnya, telah layu, dan tak seharum bunga-bunga yang lain, yang masih bermadu dan juga masih merekah indah."