Mungkin yang mereka inginkan saat ini waktu berhenti sejenak mempersilahkan mereka menikmati keindahan serta kehangatan yang telah lama mereka tunggu ini, panggung Sari yang tepat menempel di dada bidang Erlan, membuat sari bisa merasakan detak jantung Erlan yang saat ini sungguh berpacu cepat, dan juga Sari tak bisa menahan bulu-bulu romanya yang sudah berdiri merespon rasa yang diberikan oleh Erlan pagi ini.
Kring..kring.. ponsel Erlan berdering, sehingga menyadarkan mereka berdua yang sedang terbuai akan indahnya Cinta yang mereka rasakan di hati saat ini.
Erlan pun melepas pelukannya, dan segera mengambil ponselnya yang berada di dekat Dion, sementara Sari tentu ia sedikit salah tingkah, namun ia berusaha untuk tenang dan beranjak turun ke bawah kembali menemui Inem.
"Saya permisi ke bawah dulu Pak," ucap Sari pelan tanpa melihat ke arah Erlan ia berjalan menutup pintu kamar Erlan.