Namun mau tak mau Amel harus segera keluar dari kamar ini, karena perutnya saat ini sudah keroncongan, cacing-cacing di dalamnya sudah tak sabar ingin mendapat jatah makanan di hari ini, karena ini sudah waktunya jam makan siang, "aduh mana perutku lapar sekali, aku harus ke dapur sekarang." Amel memegangi perut ratanya itu.
Berjalan dengan perlahan dan sambil melirik ke kanan dan ke kiri, jika dilihat Amel sekarang seperti maling diam-diam, yang takut ketahuan pemilik rumah kalau ia sedang berada di rumah itu, akhirnya Amel sudah di dapur sekarang, usahanya berjalan pelan-pelan dan lirik kiri-kanan tidak sia-sia, tak ada Erlan didapatinya memergoki perjalanannya ke dapur.
"Laper banget, untung nggak ada om Erlan, tuh orang-orang pada kemana ya? kok sepi banget," ucap Amel sambil membuka penutup makanan yang ada di meja makan besar itu,ia akan segera bersiap untuk mengambil nasi beserta lauk pauknya, yang memang selalu tersedia di meja makan.