'kemana dia! Kenapa tidak terlihat batang hidungnya sama sekali, bisa-bisanya ia membiarkan anaknya menungguku di depan bersama Inem, seharusnya dia lah yang mendampingi anakku ini, apalagi perasaan Dion tengah gelisah, seharusnya ia menjadi orang pertama yang bisa menenangkan perasaan Dion saat ini,'Erlan bertanya dalam hatinya tentang keberadaan istrinya saat ini.
"Kalau Dion nonton film kartun dulu, papi mandi sebentar boleh nggak? habis itu papi temenin, terus kita makan malam deh, boleh?" Erlan sangat lemah lembut kepada putra kecilnya itu, ia sangat tak ingin Dion merasa kecewa akan sikapnya.
"Tentu saja boleh papi, karena abis dari luar jadi papi harus mandi dulu, agar tubuhnya bersih dan terhindar dari kuman serta bakteri yang bisa menyebabkan penyakit," jawab Dion dengan nada yang sangat serius.
Anak papi memang anak yang pintar, oke tunggu di sini ya, tidak sampai setengah jam, papi akan turun lagi menemani Dion ,oke." Erlan menggosok manja rambut anaknya itu.