Erlan melihat ekspresi Sari yang saat ini menunduk, ia paham kalau Sadi pasti terkejut atas apa yang ia ucapkan kepada temannya ini, dengan tiba-tiba saja ia mengatakan kalau Sari adalah calon istrinya.
"Ah, yang benar saja ini calon istri, memangnya kamu selama ini belum menikah? masa iya laki-laki sukses seperti kamu belum menikah hingga usia kepala empat, i ya memang sih tampilan kamu itu seperti usia tiga puluh tiga tahun, tapi kan saya sangat tahu kalau kita kan satu angkatan, walaupun saya sekarang terlihat berusia lima puluh tahun," ujar temannya Erlan sambil bergurau.
Erlan hanya tertawa menanggapi gurauan temannya itu, ia menepuk pundak Bowo, "saya hanya bercanda Pak Bowo, ini bukan calon istri saya, ini karyawan istri saya, kebetulan tadi ketemu di sini, nggak sengaja.. iya kan Sari?" Erlan melirik Sari.