Yang diminta duduk tentu saja langsung mendaratkan bokongnya dengan mulus. Melemparkan senyum angkuh ke arah Zibran sebab dirinya lebih diprioritaskan. Merutuki kesialan sahabatnya yang tidak diperlakukan dengan baik oleh karyawan magangnya sendiri.
Sementara Zibran mengerutkan keningnya tidak percaya. Bisa-bisanya orang setampan dirinya diperlakuakan seperti ini oleh remahan pekerja magang kantornya sendiri, pikirnya. Lantas, dengan cepat tangan Zibran menarik kursi kosong yang tidak jauh darinya dan menyelipkan dirinya di antara Erlina dan Azzam. Membuat Azzam jadi sedikit menggeserkan kursinya ke arah Ratih.
"Bisa-bisanya lo perlakuin gue kayak gini. Gue lo perlakuin kasar sementara Azzam lo perlakuin lembut. Ini namanya pendiskriminasian atasan. Kamu akan dikenakan sangsi aturan keperusahaanan!" sewot Zibran tak terima diperlakukan berbeda.