Chereads / Black Hole Cavalry / Chapter 40 - Hilangnya Sang Pahlawan

Chapter 40 - Hilangnya Sang Pahlawan

Kapten, apa yang kau lakukan disini? Kataku kepada kapten santoso dengan perasaan bingung karena dalam pikiranku aku belum sadar betul dimana diriku berada. Ternyata setelah beberapa saat aku menyadari aku ada di dalam ruang penelitian dan kapten santoso sedang menatapku dengan tatapan curiga serta kebingungan.

" Jo, apa yang kau lakukan? kau baru saja melompati waktu apa kau tidak sadar? Aku mendengar alarm yang telah dipasang Sohee, alarm itu akan terdengar diseluruh markas apa bila ada gelombang lubang hitam terdeteksi, walau hanya sesaat dirimu sempat hilang dari alat pelacak dan tiba-tiba muncul kembali dan aku pun segera mencarimu. "

Setelah mendenggar perkataan dari kapten santoso, aku mengetahui bahwa kejadian barusan bukanlah mimpi dan terdengar suara orang berlari melalui lorong.

" Jo! Jo! Apa yang terjadi? teriak Juni kepada ku. "

Juni pun menyadari laboratorium dalam keadaan menyala dan percobaan yang selama ini Juni takutkan telah dilakukan tanpa sadar oleh Jopardi. Ini adalah revese Blackhole. Lubang ini diketahui bisa mengirim orang kemasa lalu dan Seluruh Cavalry menyembunyikan percobaan ini dari dunia Luar Sebab hal ini bisa membuat manusia mengubah masa lalunya. kejadian sejarah, kepunahan, dan hal hal yang pernah terjadi semuannya bisa diulang kembali dan inilah yang ditakutkan oleh Juni.

Di sisi lain kapten Santoso merasa sangat terkejut bahwa Jopardi berhasil melakukan lompatan waktu ke masa lalu dan kapten Santoso sangat menginginkan hal ini terjadi sebab dengan begitu tujuan kapten Santoso bisa membuat kakaknya kembali lagi ke dalam keluarganya bisa dilakukan dengan cara melarang kakaknya pergi menggunakan blackhole.

Jo, siapa yang menyuruh mu melakukan percobaan ini ? kenapa kamu bisa ada di lab ini? kenapa alat ini bisa menyala? Apa yang kau lihat di balik lubang hitam itu? Tanya Juni dengan cemas.

Jopardi pun menjelaskan kepada Juni bahwa dia tidak tau dirinya pergi ketempat apa. yang pasti sejauh mata memandang Jopardi menjelaskan bahwa yang dia lihat hanya hutan dan gunung-gunung yang tinggi kemudian terjadi gemuruh besar yang mengakibatkan tanah longsor, yang membawanya kembali kemasa sekarang. Juni semakin merasa cemas mendengar penjelasan yang di berikan oleh Jopardi kepadanya.

Kapten Santoso segera ingin memberitahukan kejadian ini kepada pemimpin tertinggi, namun Juni segera mengejar dan menghentikan kapten santoso. Saat mereka berdua bertengkar, otak cerdas Jo memasuki sesi berpikir. Dia merangkai semua kejadian yang terjadi dari mulai pemberangkatannya pertama kali di monas dan melihat hancurnya monas. Lalu lompatan di dalam markas yang memperlihatkan hancurnya markas di daerah Cilandak. kemudian seluruh percobaan yang dia lakukan dimarkas itu semua menunjukan jejak waktu bahwa ia pergi ke masa depan, akan tetapi, saat dia pergi sebelumnya, dia sedikit pun tidak melihat jejak bahwa pernah ada Markas Cavalry disana.

Jopardi pun merasa bingung kenapa percobaan ini harus di rahasiakan, bukan seharusnya manusia secara beramai-ramai harus menyelamatkan bumi? Apakah barusan aku pergi ke masa lalu? Ucap Jopardi dalam benaknya. Lalu Jopardi segera memanggil Juni dan kapten Santoso.

Semuanya, tolong katakan dengan jujur, Apa Aku barusan pergi kemasa lalu? Tanya ku kepada orang di sekitar ku. Kapten santoso dan Juni pun enggan menjawabnya. karena sejujurnya mereka juga tidak mengetahui secara pasti. akan tapi sifat molekul dan lubang tersebut berbanding terbalik

dengan sifat molekul lubang yang biasanya di pakai oleh jopardi.

Jopardi pun mencoba untuk berjalan sambil memikirkan apa yang terjadi. Tiba-tiba, mata Jopardi mulai berkunang-kunang. Jopardi merasakan sakit kepala yang begitu hebat. Dari hidungnya, mulai mengalir cairan merah. Juni yang melihat kejadian itu, langsung menangkap Jopardi yang sedang terhuyung-huyung. Jopardi melihat darah mulai mengucur cukup deras dari hidungnya dan dia mulai kehilangan kesadaran. Juni pun segera memberitahukan asistennya agar segera menyiapkan ruangan Xray untuk mengetahui apa yang terjadi kepada diri Jopardi.

Kapten Santoso pun mulai panic. Dia bertanya-tanya apakah Jopardi tidak kuat melakukan lompatan waktu menggunakan reversed blackhole? Sebelum xray, Juni harus berhasil menghentikan pendarahan yang keluar dari kepala Jopardi. Jopardi sudah mulai tidak sadarkan diri. Dalam situasi tersebut, anehnya Jopardi merasakan seperti ada sesuatu di dalam kepalanya. dan dia mulai menyadari dia tidak bisa mengingat kenangan masa kecilnya.

Jopardi hanya bisa mengingat saat dirinya masuk ke Taman kanak-kanak bersama keluarganya. Juni pun berusaha membangunkan Jopardi yang terlihat sudah mulai mengigau.

JO! JOPARDI! BANGUN! apa yang kamu lakukan? Sadarlah! SADAR JO! Kata Juni yang mencoba menyadarkan Jopardi. Akan tetapi, teriakan Juni tidak bisa membangunkannya. Kapten santoso meraih tangan Jopardi dan mengangkat tubuh Jopardi ke punggungnya.

Sial! dia berat sekali. Gerutu kapten. aku akan berlari keruangan medis dengannya. kata kapten Santoso kepada Juni. bukan ke ruang medis! mungkin sudah terlambat, aku harus melihat apa yang terjadi di kepala Jopardi. kapten, ikuti aku. kata Juni dengan tegas sambil salah satu tangannya menahan darah dari hidung Jopardi.

Saat ini aku seperti berada di alam bawah sadarku. Aku sedang berusaha merangkai kembali ingatan ingatanku yang Hancur. tapi aku tidak bisa menemukannya. Apa yang terjadi kepada diriku? kenapa aku bisa berada dalam situasi ini?

Di sisi lain, Juni dan kapten Santoso berusaha untuk menyelamatkan Jopardi. Di jalan yang mereka lewati terjejak tetesan darah yang keluar dari hidung Jopardi. Tibalah mereka di dalam ruangan Xray. tubuh Jopardi mulai terdapat keanehan. Luka-luka yang dia terima dimasa depan, mulai terbuka kembali seakan-akan baru terjadi. Dadanya mengeluarkan darah dan sayatan muncul di lengaannya. punggungnya mengalami luka lebam. Tanpa mempedulikan kejadian itu, Juni mulai melakukan Xray. Otak Jopardi seperti penuh dengan cacing yang menggeliat seperti sedang terjadi proses penghapusan dan penulisan ingatan. Saat sedang dilakukan proses xray, tiba-tiba mata Jopardi terbuka. Juni pun berteriak.

Jo! apa kau mendengarku? Jo! Kata Juni sambil meneriaki Jopardi. Jopardi sama sekali tidak merespon apa-apa. Seketika, alarm berbunyi. blackhole muncul tepat diatas Jopardi berbaring. tangan jopardi langsung memegang Blackhole tersebut. Lalu, dia menghilang hanya dalam kedipan mata saja.

Melihat Jopardi yang menghilang dalam sekejap, Juni terdiam dan tidak berkutik. Dia sangat terkejut melihat kejadian yang terjadi tepat di hadapannya. kakinya lemas seketika melihat orang yang dikasihinya melakukan teleport dalam keadan rusak parah. jejak darah memenuhi seluruh ruangan serta beberapa kulit bisa ditemukan di meja xraynya. Kapten Santoso pun terlihat bingung. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia mengecek kembali alat pelacak yang dimiliki Jopardi, akan tetapi, tidak di temukan apapun. Kapten Santoso dan Juni saling melihat satu sama lain, mereka sama-sama tercengang melihat kenyataan yang terjadi tepat di depan mereka secara langsung.