Chereads / When Twilight Comes / Chapter 1 - Bagian 1

When Twilight Comes

Dwi_puspita
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Bagian 1

"Oke tuan Rico selamat anda telah bekerja sama dengan kami semoga kedepannya anda dapat menjakankan tugas anda dengan baik" Kata HRD

"baik pak, terimakasih telah memberi kesempatan kepada saya, kalau begitu saya izin pamit" Rico

"silakan Tuan. Oh, tunggu untuk hari pertama kerja bisa dilakukan mulai besok, dan apa saja tugasnya sudah tertuliskan pada kontrak" Kemudian asisten HRD mengantarkan Rico hingga pintu ruangan

Aku sangat senang karena diterima, kemudian aku memutuskan untuk berkeliling tempat wisata tersebut terlebih juga sudah sore, Senja akan segera datang.

Berkeliling gedung gedung membuatku berkhayal betapa serunya nanti aku akan bekerja. Melihat pemandangan duplikat alam yang sangat Indah. Meskipun hanya duplikat namun masih sangat indah dan sangat mirp dengan aslinya. Contohnya saja kebun bunga yang penuh dengan bunga yang berbeda ada bunga Anyelir,Iris,Bakung,kacang manis,lily lembah, mawar, ddelphenium, gladiol, aster, calendula, krisan,dan poinsettia.

Dalam taman kebun bunga itu terdapat 2 tempat ayunan dan 2 lagi tempat duduk.

Sekarang pukul 5 sore sebentar lagi akan senja. Waktu senja tak menentu namun tidak jauh dengan pukul 5. kalau kata teanku senja adalah waktu menuju sholat maghrib.

Kulihat Ada seorang Wanita duduk di ayunan dengan membawa sebuah cup yang jika kulihat itu adalah Kopi. Kulihat lihat sepertinya aku pernah melihatnya. Aku teringat aku melihatnya di kedai kopi tadi siang saat aku beristirahat dari kepenatan menyiapkan persiapan untuk melakukan laporan laporan dan intership. Dia wanita yang kubantu dengan meminjamkan laptop, katanya sih laptopnya tiba tiba mati. Setelah dia meminjam dia buru buru pergi dan mengucapkan terimakasih. Aku tidak mengetahui namanya tepatnya belum sepat berkenalan.

Aku coba memberanikan diri untuk menyapa. Barangkali dia mau denganku gitu kan ya. Aku juga masih jomblo wkwk

"ha halo" sedikit gugup aku menyapanya di ayunan kebun itu

"halo.." sapanya balik dengan senyum, menurutku dia wanita yang ramah

"masih ingat dengan saya" tanyaku

"umm kamu yang di kedai kopi tadi bukan??" tanya nya balik seakan ingin meyakinkan apakah itu aku

"iya mbak tadi yang pinjam laptop saya"

"oh iya makasih mas, duduk dulu sini. Ini kosong kok" mempersilakan aku untuk duduk di hadapannya

"mbak kesini sendirian?" tanyaku

"iya, saya disini untuk melihat senja karena meskipun sesaat dia indah"ucapnya

Dia menyebut senja layaknya manusia

"senja memang indah dan hanya sesaat tapi senja akan kembali meskipun waktunya tak menentu" aku menipalinya

"mas benar, tapi tidak semuanya akan kembali" ucapnya dengan senyum pandangannya menuju pada matahari yang akan terbenam dan perlahan senja datang

"hah maksudnya?"

Dia hanya tersenyum dan menikmati suasana indah dari Twillight

Aku masih tidak mengerti apa maksudnya. Bukankah semua makhluk akan kembali pada sang tuhan? Ah sudahlah, tidak ada ruginya bagiku karena tidak mengerti itu.

Selama beberapa menit kami tak bergeming dan menatap takjub senja

Kemudia dia maksudku wanita itu meecah keheningan itu

"hari sudah akan malam, saya pamit pulang mas dan sekali lagi terimakasih untuk hari ini" dia mengambil tas selempangnya dan pergi dengan cepat namun aku berteriak di pinggir kebun itu

"hei tunggu, siapa namamu?" dengan keras aku menanyakan hal itu untungnya tidak ada orang selain kami dan petugas yang sedang membersihkan kebun itu

"IRIS, Namaku Iris" tuturnya dan dalam penglihatanku ada cahaya biru yang meneranginya yang membuatnya tampak bersinar cantik, rabutnya terurai dengan alami menambah pesona itu. Jantungku seperti berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Setelah menjawab siaa namanya.dia maksudku Iris bergegas Pergi. Dan ya Hari Iniberakhir dengan Indah.