Chereads / When Twilight Comes / Chapter 3 - Bagian 3 - END

Chapter 3 - Bagian 3 - END

Waktu Berjalan sangat cepat untukku. Tinggal 1 pekan aku lagi aku disini dan itu juga berarti 1 pekan lagi waktu bersamaku dengan Iris akan berakhir. Tapi itu juga belum pasti karna aku ingin elamarnya saat hari terakhirku kerja dan itu sepertinya akan menjadi momen yang ku tunggu tunggu,. Selama Sepekan itu juga aku mencari tahu tentang design cincin yang cantik untuk dipasangkan pada jemarinya yang Indah.

Hari Ini dengan membawa cincin untuknya dengan maksud untuk meminangnya dihadapannya. Dalam benakku masih ada keraguan akan ditolak olehnya namun rasa Kasih sayang dan keyakinanku serta keberanian mengalahkan keraguan itu.

Hingga pada waktu senja akan tiba aku menunggunya setelah usai bekerja tentunya aku mengganti pakaianku dan memakai parfum.

Senja akan segera datang tapi aku tidak meneukan Iris Akan datang. Akan kutunggu ungkin dia terkena macet. Naun 30 menit dan hari sudah mulai gelap Iris juga tak kunjung datang. Ada apakah dia? Apa dia sakit?

Sedang melamun tiba tiba ada yang menepuk pundakku. Kukira itu Iris ternyata mas Andre

"mas Rico Hari sudah mau gelap ini, kenapa kok masih disini?"

"oh iya mas Andre saya lagi nunggu perempuan yang sering kesini, namanya Iris" ucapku

"mbak Iris?" Mas Andre seperti terkejut kemudian mengajakku untuk berpindah tempat

"Mas Rico, Mbak Iristidak akan datang, Mari Ikut saya di Warung Pojok depan yang sedikit Ramai suasananya"

"Oh iya mas" epertimbangkan hari yang sudah aan gelap aku mengiyakan ajakan Mas Andre

Sesampainya di Warung Pojok kami emesan makanan dan minuman seperti biasa dan setelah memesan mas Andre mulai menanyaiku dengan penasaran seperti memastikan sesuatu

"mas Rico, bertemu awal mbakIris Kapan mas?"tanya nya seperti sedikit gugup

"di kedai waktu saya mau berangkat interview kesini mas Iris Pinjam laptop saya untuk menyelesaikan pekerjaannya"

"oh seperti itu, lalu kenapa kok menunggu mbak Iris?", ucapnya seperti lega

"sebenarnya sejak kejadian meminjam laptop itu tidak sengaja berteu di taan tadi mas, terus dia mengatakan bahwa dia suka senja, karena saya suka senja jadi setiaphari saya kesana dan ternyata Iris juga setiap hari kesana tapi hari ini dia absen kesana" kataku menceritakan kisah awalku dengan Iris

"Mbak Iris yang Mas Rico Katakan itu, berkulit kuning langsat tapi lebih condong ke putih, warna Matanya seperti biru tapi tersamarkan, Rambutnya juga panjang tapi tidak terlalu panjang, dia tinggi dan cantik dia juga sering membawa buku jurnal berwarna coklat?"Mas Andre

"iya benar tapi kok Mas Andre Tau Ya?" tanyaku penasaran

"maaf menghancurkan harapan mas Rico tapi Mbak Iris telah meninggal 2 setengah bulan Lalu"

Aku terkejut dengan apa yang dinyatakan oleh mas Andre tentunya aku tidak percaya begitu saja dan aku pun bertanya paa mas andre

"meninggal 2 setegah bulan lalu?, berarti saat itu saya sudah bekerja disini ?"

"iya benar"

"tapi saya koktidak tau kabarnya?"

"itu karena tidak mau berlarut larut dalam kesedihan kepergian beliau"

"beliau itu Iris, dan kenapa mas Andre bilang mbak Iris danbukan nama saja?" tanyaku penasaran

"jadi sebenarnya meskipun umurnya lebih uda ari kami tapi tingkat kedewasaannya lebih dari kami, bukkan dewasa dari waktunya tapi bijaknya ia dalam menyelesaikan sesuatu masalah dan pola pikirnya yang tidak seperti oorang lain termasuk kami"

"maksudnya?"

"mbak Iris tidak ingin kami emanggilnya Mbak Iris, tapi juga tidak ingin dipanggil dek, Mbak Iris ingin saya dan tean teman seangkatan saya memanggil beliau nama saja"

"lalu kenapa nggak memanggilnyanama saja?"

"kami berutang budisekaligus nyawa pada mbak Iris, epeninggalannya kami memanggilnya Mbak Iris sebagai horat kamipadanya dan menyayanginya sebagai adik maupun sebagai seseorang yang telah berjasa pada kami"

"berutang budi dan nyawa"

"iya, saya diterima dalam pekerjaan ini karena mbak iris juga karena beliau telah menyelamatkan kami dari Maut"

"maut? Apakah mas andre melakukan pekerjaan kotor?" tanyaku sediit mengernyit

"pekerjaan kotor sih bukan, tapi dahulu saya dan 3 orang teman saya pernah tertembak di bagian punggung, pada saat itu mbak Iris sedang pulang dari kantor dan melihat kai, mbak Iris tidak menghiraukan kami darimana kami berasal beliau enyelamatkan kami dan membawa ke rumah sakit dan untuk biayanya sebagian besar dibayarkan oleh Mbak Iris"

"lalu sisanya?"

"dari tabungan kami"

"apakah Mas Andre tidak tanya bagaimana Iris mendapatkan Uang sebanyak itu?"

"tentu kami menanyakannya"

"lalu apa jawaban Iris?"

"mbak iriserkata bahwa uang itu ialah tabungan yang telah ia kumpulkan yang khusus untuk orang orang seperti kalian yang sedang mengalami kesulitan"

"seperti itu?"

"iya seperti itu"

"dan sekarang dimana makamnya?

"aku tidak tau, keluarganya tidak ingin memberi tahu, hanya menyapaikan surat dari Mbak Iris"

"k k k- kok gitu, dan surat apa?"

"aku juga tidak tau, hanya surat itu untuk orang yang bernama Riko"

"Aku Kan Rico"

"namamu Rico memakai c dan disini Riko memakai K"

"hah mungkin dia tidak tau namaku penulisannya bagaimana"

"itu mungkin, karena disini tertulis untuk orang yang bersanaya di saat terakhir dibawah senja yang indah"

"kan berarti itu untukku"

"aku tidak bisa menyangkalnya tapi kau harus inat selama 2 setengah bulan kamu bukan menemui mbak Iris tapi Arwahnya"

Sedikit merinding juga mendengarnya aku mengambil surat dari tangan Mas Andre dan perlahan membuka

"ketika membacanya jangan sampai menangis" sahut Mas Andre

"iya mas, tapi gatau lagi"

Isi surat ari Iris tersebut ialah :

Hi Riko

Selamat karena kau telah menapatkan pekerjaanmu, aku turut senang dan terimakasih karena kamu telah ebantuku saat di kedai kopi.

Riko apakah itu namamu seoga tidak salah penulisanku. Maaf Jika Salah

Apa Kabar Rik. Semoga engkau baik baik saja tanpa aku. Aku melihat rasa cinta dari sudut matamu. Aku menyukai hal itu. Namun Aku Hanya menyukai namun tak tertarik untuk menjadi kekasihmu tau pasangan hidupu. Karena tubuhku yang lemah ini tiak bisa bersamamu.

Mungkin di kehidupan selanjutnya jika kita dipertemukan jika aku memiliki tubuh yang kuat dan jika kau masih mencintaiku aku akan menjadi kekasihmu.

Aku ingin kau dapat menjalani kehidupanu seperti sedia kala. Kuharp engkau dapat menemukan Wanita Lain yang dapat memberikan engkau cinta dan kasih sayang yang cukup atau lebih untukmu.

Pertemuan antara aku dan kamu cukup singkat tapi mengesankan bagiku, Terimakasih Telah menemaniku di hari hari terakhirku. Senja Yang datang di Taman itu Akan Menjadi Saksi bisu pertemuan singkat Kita

Dari temanmu di kedai kopi

Iris Arabella

Dari Surat Itu aku baru Mengetahui Nama Panjangnya. Dan aku juga meyadari bahwa jika situasinya berbeda mungkin sekarang kami bersama. Air Mataku Mengalir tanpakusadari dan Mas ANdre masih dihadapanku Menemaniku yang sedang menjatuhkan Air Mata. Dan Hari Ini berakhir dengan surat Indah tulisan Iris.

Benar Iris Senja Yang Datang akan menjadi Saksi Bisu pertemuan Kita. Dan Maaf Iris aku masih belum bisa memenuhi pesanmu untuk mencari wanita lain Karena Hatiku Masih mencintaimu, dan rasa itu tidak bisakuberikan pada Orang lain.

Halo Ini Karya pertama Author di Webnovel, suka dengan Ceritanya? dukung penulis dengan like, dan koment ya ^^)