Chereads / When Twilight Comes / Chapter 2 - bagian 2

Chapter 2 - bagian 2

Trrriiiinggg….triiinggggg….trriiiinnngggg(bunyi alarm weker )

Karena terbangunkan dengan suara jam wekerku aku pun terbangun. Kulihat ja dinding menunjukkan pukul 5. aku menyiapkan pakaian hitam putih untuk mulai bekerja, mandi, membuat sarapan dan juga membersihkan kamar sebelum aku pergi berangkat kerja.

Aku membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk melakukan semuanya. Jam dinding menunjukkan pukul 5.45. perjalanan dari kosku ke kantor emakan waktu 30 menit jadi bergegas aku mengunci pintu kamar kemudian berangkat kerja menggunakan motor kesayanganku.

Dalam perjalanan aku melihat pemandangan langit sesekali, langit pada pagi hari sangat cantik dan udaranya sangat sejuk. Kadang masih ada bulan sabit dan matahari belum terbit dari timur.

Sesampainya di kantor aku langsung disambut oleh seorang laki laki. Rambutnya hitam kulitnya juga putih dan sepertinya umur kami tidak terpaut jauh.

"halo, Mas Rico ya" sapa orang itu

"halo juga. iya mas, k-kok tau?"

"tau lah, kenalkan saya andre yang akan membantu mas bekerja disini" ucapnya

"oh iyaa salam kenal mas andre" balasku

"karena hari ini hari pertama mas Rico bekerja, mari saya ajak keliling juga saya akan jelaskan dimana dan bagaimana mas akan bekerja selama 3 bulan ini"

"baik mas andre mohon bimbingannya"

Setelah itu mas andre menjelaskan apa yang harus aku kerjakan, dimana aku harus bekerja dan peraturan peraturan kantor yang harus dipatuhi. Selama 3 bulan kedepan aku akan ditemani oleh mas andre bisa dibilang mas andre adalah orang yang akan membantuku mengarakhanku supaya bekerja dengan baik. Aku bekerja dibagian stand budaya jawa, menjelaskan sekaligus memperkenalkan keunikan dari budaya jawa kepada wisatawan asing maupun lokal.

Selama kurang lebih 8 jam aku bergantian dengan mas andre untuk menjelaskan kebudayaan jawa pada wisata asing. Hal itu membuatku lelah namun juga bangga. Bangga terhadap apa yang telah dimiliki oleh Indonesia. Indonesia mempunyai keunikannya sendiri. Kebanyakan yang datang adalah wistawan asing. Wisatawan lokal hanya sebagian kecil. Jika wisatawan asing ada pemandunya sekaligus penerjemah bahasa. Anak anak dari sekolah sd, smp maupun sma juga ada guna untuk bahan ajar guru/pendidikan agar lebih mengenal budaya dari daerah lain.

Setelah lelah bekerja mas andre dan aku mampir ke kantin kantor. Kantin kantor kata mas andre sangat ramai biasanya tapi karena kita sedikit lebih lama karena harus membersihkan properti yang ada jadinya sekarang sudah sepi hanya beberapa orang yang masih disana untuk mengopi ataupun merokok. Kami memesan paket nasi pecel dan air mineral.

Setelah makan Mas Andre pamit pulang.

"saya pamit pulang ya mas Rico, duluan "ucapnya

"iya mas saya masih mau ke kebun bunga"balasku

"oh iya jangan malam malam mas, udaranya dingin"

"iya siap mas andre"

Seperti kataku aku mampir ke kebun bunga. Matahari kan terbenam, meskipun sedikit terlambat untuk menyaksikannya tapi semoga tidak. Aku berlari dengan kencang agar tak melewatkan senjaaa

Sesampainya disana benar saja jika sedikit saja terlambat aku tidak akan melihatnya. Dan disana ada Iris. Aku menghampirinya dan menyapanya.

"Hi Iris" sapaku sedikit gugup

"Hi Rico" sapanya balik dengan senyum yang indah

"tunggu kau kok tau namaku?" aku terheran heran sepertinya aku belum mengatakan namaku darimana dia tahu ya batinku

"aku tadi melihatmu di stand kebudayaan jawa, kamu ternyata bekerja disini"jawabnya

"oh seperti itu, hari ini adalah hari pertamaku magang disini"

"selamat, hal itu tapak dari pakian yang kamu kenakan hari ini" balasnya

Sekali lagi dia tersenyum dia sangat manisss, karena terpesona aku terdiam alias bengong

"indah ya senjanya"ucapnya

Dia seperti tidak bertanya namun bertanya

"iya, sangat indah" balasku

Dan hari itu berakhir dengan bercandanya kami dan hariku di tempat kerja itu selalu berakhir dengan berbincang dengan Iris

Aku sedikit menaruh harapan pada hubungan kami yang semakin hari semakin dekat. Apakah bisa hubungan kai lebih serius ke jejnjang berikutnya?

Aku ingin menanyakan hal itu padanya pada hari terakhirku bekerja disini.