Hari itu dari pagi sampai siang hari cuaca terasa begitu panas. Seiring bertambahnya laju detak waktu langit pun semakin siang semakin membiru, tak terlihat awan berarak di sekitarnya. Sang raja siang melaksanakan tugas pengembaraannya dengan sempurna. Sinar panas yang dipancarkannya hampir tak terhalang menembus bumi yang genah.
Belum juga dipertengahan siang, badannya sudah mulai bergetah dengan cucuran keringat. Ia merasa gerah. Baju yang melekat mulai dibukanya "Duh cuaca hari ini panas ya." Ia berkomentar tentang cuaca yang dirasakannya. Sesekali ia duduk sambil mengipas-ngipaskan buku kecil pada badannya. Mulutnya mulai tak berhenti memaki cuaca yang panas.
"Tapi, kita harus tetap menyaksikan pernikahan momen sakral Nora dan Kapten Sean yang ganteng," ucap mereka.
"Iya. Kamu sudah membaca novelnya belum? Waah, endingnya 11 12 deh."
Mereka membiarkan siang berlalu tanpa lena.
Terjaga di antara terik fana.
Memaksa letih teriaki sisa daya.