Di sisi lain, kebahagiaan menyertai Nora, ia harus merasa patah hati karena calon suaminya meninggalkannya untuk menikah. Ya, itu dulu, semua orang merasa bahagia meski sendirian tapi saat itu bersama sahabatnya sendiri bernama Lentina. Kebahagiaan tidak selalu harus dengan seorang pria, kita bisa menciptakan kebahagiaan sendiri. Ya... begitulah kata Nora. Tapi itu benar-benar berbeda dengan Meri dan David.
Pagi itu mereka sedang duduk untuk sarapan bersama. Meri yang sedang hamil memutuskan untuk menyewa pembantu rumah tangga karena dia tidak mampu melakukan pekerjaan rumah sendirian. Apalagi ditambah beban berupa tekanan mental dari suami yang semakin lama semakin acuh dan menjauh.
"Ya Allah, bagaimana mungkin aku bisa melakukan aktivitas hingga melanjutkan kehidupan yang rasanya semakin tidak karuan. Aku harus bersabar seperti apa lagi saat tiba-tiba semuanya menjadi seperti ini. David, dia malah semakin hari semakin tak menentu. Ya Allah rasanya aku ingin menyerah saja."
