"Maafkan aku," katanya.
Kapten Sean tidak ingin meninggalkan jejak. tidak meninggalkan Nora untuk mengambil beberapa sapu dan beberapa alat untuk membersihkan kaca. Namun, Praka Renjana tetap berharap pada Kapten Sean dan juga Pratu Chic Ko. Ada yang tidak wajar, begitu dominan sehingga menimbulkan tanda tanya besar.
'Aneh, kenapa bisa seperti itu gerak-gerik Partu Chic Ko? Kemudian, kenapa Kapten Sean juga seolah-olah seperti orang yang sedang mencoba menutupi sesuatu. Apakah pelakunya adalah Kapten Sean sendiri?' Praka Renjana tak bisa berbohong, ia tetap merasa ada yang janggal.
Dia terus membatin, dia terus berharap bisa menemukan sesuatu yang bisa dijadikan sebagai pertimbangan. Aneh, kalau tidak mencolok seperti ini tentunya dia tak akan berpikir demikian. Tapi, ini aneh.