"Kalau begitu, perhatianmu selama ini itu apa?"
"Ayo jawab, Dev," titah Meri untuk yang kesekian kalinya. Ia berani bertanya seperti ini lantaran sifat David yang sangat perhatian kepadanya. Serta, kabar dari pasukan khusus pencarian Belanda jika Nora sudah meninggal dunia. Sehingga, Merri mulai berani.
David masih terdiam, ia bahkan tidak sanggup menatap lagi manik mata Merri, perempuan yang kini berada di depannya. Rasanya tenggorokan David seperti tercekat oleh sesuatu, lidahnya pun kelu, sukar sekali untuk menyuarakan kata. Ia kebingungan merasa terjebak di dalam situasi. Padahal, Ia memiliki pikiran untuk jatuh cinta lagi setelah kabar itu datang.
Tapi, Lagi Dan Lagi David tidak yakin bahwasanya ia mampu jatuh hati kepada perempuan lain. Selain Nora, David tidak yakin. Apalagi, mengingat jika dirinya begitu sangat mencintai Nora.
