Happy reading 😊
***
Berita tentang kematian dua remaja yaitu Intan dan andre telah menyebar luas dan telah sampai ke telinga Lisa.
Meskipun mereka berdua sudah melakukan hal yang jahat kepada Lisa, tetapi Lisa tetap merasa terpukul mendengar hal tersebut, terlebih Lisa merasa terbebani karena Dia secara sengaja menyentuh tangan mereka, untuk melihat apakah kutukan itu bekerja atau tidak nya. Dan terbuki, bahwa mereka telah mati dengan mengenaskan, Lisa merasa bersalah atas dirinya, Dia merasa bahwa dirinya sudah membunuh mereka berdua. Lalu, Lisa pun menghubungi Zara sahabat nya.
Room chat
"Zar, bisa ke rumahku gak sekarang? Aku lagi pingin curhat nih."
"Iya nanti malam jm 19.00 aku kesana."
Dan tidak lama kemudian, sampailah zara di rumahnya Lisa.
"Gimna Lis? Mau curhat apa? kepo nih aku." Tanya Zara.
"Nih cemilan, aku kasih gratis deh buat nutupin mulut kamu yang bawel." Ujar Lisa.
"Aduh bikin betah aja nih disini, sekalian nginep aja boleh kan?" Pinta Zara sambil memelas.
"Kamu ini, iya deh makan aja sama piringnya sekalian." Balas Lisa sambil tertawa.
"Mau curhat apa? Yang lambat yah ceritanya jangan terlalu cepet, aku lemot soalnya." Pinta Zara sambil ketawa.
"Dasar bedebah." Balas Lisa.
"Begini, kemarin kan kamu tau aku nginep di rumah nenek, nah kemarin aku di undang ke pesta ulang tahunnya temen SMA aku, namanya Intan, aku disana di bully tau, si Andre malah nuduh aku meluk Dia, emang meluk sih tapi gak sengaja, saat itu, aku kesenggol sama yang lain terus ga sengaja meluk Dia dan ternyata si Intan itu pacarnya si Andre, otomatis Dia marah lihat pacarnya meluk aku, harga diriku disana seakan di injak-injak, pingin nangis rasanya, tapi aku tahan, mereka semua yang ada di pesta berpihak pada Intan dan Andre, gak ada satupun orang yang membelaku." Ujar Lisa.
"Bentar-bentar, kata aku juga pelan-pelan soalnya aku lemot." Pinta Zara.
"Sialan, aku udah capek ngomong panjang-panjang eh malah gak di dengar." Ucap Lisa dengan kesal.
"Becanda ko Lis, dengar ko." Ujar Zara sambil tersenyum.
"Kirain serius, tadinya aku mau ambil tuh selimut." ujar Lisa.
"Emang mau di apain tuh selimut?" Tanya Zara.
"Mau di jejelin ke mulut mu." Ujar Lisa sambil tertawa.
"Jahatnya, udah tau aku masih jomblo, terus malah mau di bunuh, sayangilah aku Lisa, aku masih pingin ngerasain kasih sayang seorang pria badboy." Ujar Zara sambil menunduk ke Lisa.
"Itu sih derita lo." Jawab Lisa sambil tertawa.
"Udah lah, lanjutin lagi curhatnya cepat! aku ngantuk nih."Ujar Zara sambil tersenyum.
"Sialan," Jawab Lisa sambil ketawa.
"Dengerin yah, ini penting loh ! Sebenarnya aku itu bisa tau kalo ada seseorang yang akan mati." Ujar Lisa.
"BYURRRRRRR." Suara air nyembur, tepat mengenai wajah Lisa.
"Sialan lo Zara, aku bunuh lo sekarang." Ujar Lisa sambil melempar bantal nya.
"Ampun mak ampun, aku gak sengaja mak." Jawab Zara sambil tertawa.
"Ah jadi basah, bentar aku ganti baju dulu sama ganti sprei ini, bantuin cepat! Nanti di lanjut lagi curhatnya." Ujar Lisa.
Kemudian mereka membereskan kekacauan itu dan melanjutkan curhatnya kembali.
"Sekarang waktunya mode serius, tadi kan aku sudah kasih tau, kalau aku bisa melihat kematian seseorang, kuncinya itu pada saat aku nyentuh tangan orang lain, pasti orang yang aku sentuh itu bakalan mati, entah itu beberapa jam lagi atau lusa nanti. Aku ngerasain beda kayak gini semenjak aku bangun dari koma, kamu tau kan Dika sama Laras, mereka juga sama gak sengaja nyentuh tangan aku," Ujar Lisa.
"Bentar, aku baru inget mungkin tubuh ku jadi beda gini, yang pertama itu setelah pulang naik gojek yang setelah itu aku kecelakaan Zar. Nah disana aku gak sengaja juga nyentuh pundak nya mang gojek, mungkin karena aku mereka semua mati." Ujar Lisa dengan raut wajah sedih.
"Udah jangan nyalahin diri sendiri L,is, mungkin itu udah takdir tuhan, aku percaya kok sama kamu, anggaplah penglihatan kamu itu sebagai anugrah dari tuhan, mungkin nanti ada jalannya buat kamu agar bisa kembali normal." Ujar Zara.
"Makasih yah Zar, kamu emang teman terbaikku yang paling cantik, meskipun lemot, nyebelin, ngeselin." Ujar Lisa.
"Aku bingung deh, itu sebenarnya pujian apa hinaan sih." Ujar Zara.
"Pujian disertai hinaan Zara." Ujar Lisa sambil tertawa.
"Iya tau ko Lis, eh mau gak aku rekomendasiin orang pintar kenalan temennya aku? Boleh dicoba kan, jadi kita bisa tau apa yang terjadi sama tubuh kamu Lis." Tanya Zara.
"Emm iya deh boleh." Jawab Lisa.
Bersambung...
See you next part