Chereads / Upnormal (Indo Ver) / Chapter 8 - Misi Pertama

Chapter 8 - Misi Pertama

Happy reading^_^

***

Dalam dunia mimpi, semua orang berhak memikirkan mimpinya sendiri. Tetapi berbeda dengan Lisa, dalam diri Lisa merasakan ada 2 orang di dalam satu tubuh, otomatis dalam mimpi pun terasa ada 2 mimpi yang berbeda dalam satu tubuh.

"Lisa? Hidupmu sudah berubah, tidak akan bisa normal kembali, kecuali kamu bisa menolongku." Ujar seseorang di kegelapan.

"Siapa disana? Menolong apa, perlihatkan wajah mu, nanti aku akan tolong kamu sebisaku." Pinta Lisa sambil teriak.

"Sekarang aku tidak bisa memperlihatkan wajahku, tapi nanti pada waktunya, aku akan perlihatkan kepadamu." Ujar seseorang di kegelapan dengan tempo lambat.

"Sekarang kamu bisa tolong aku? Aku mau, kamu menolong setiap mereka yang tidak terlihat atau yang manusia biasa bilang 'hantu', kamu harus bisa menolong mereka, meskipun nanti kamu melihat hal mengerikan yang belum pernah kamu lihat sebelumnya, kamu harus tahan dan kamu harus tetap menjalani hidup seperti itu?" Pinta seseorang itu di dalam kegelapan.

Mendengar omongan dari seseorang misterius itu, Lisa semakin bingung, Dia melongo sambil ketakutan.

Tubuhnya bergetar, tubuh Lisa menolak hal itu, tapi Dia harus melakukannya, Dia harus melawan ketakutannya.

"Kenapa tiba-tiba begini sih, kalo begini namanya pemaksaan." Ujar batin Lisa.

"Tidak usah takut, aku tidak akan menyakitimu, kamu seperti diriku, dari sekian banyak orang yang aku beri kutukan, hanya kamu Lisa yang cocok dengan kutukan itu, tenangkan dirimu meskipun ini sedikit memaksa dirimu, tapi aku mohon kepadamu tolong kabulkan permintaan ku, tenang saja aku akan selalu disisimu dan melindungimu." Ujar seseorang dalam kegelapan.

"Baiklah, aku akan menolongmu, aku akan menolong mereka sebisaku." Ujar Lisa sambil menahan gemetar tangannya.

"Terimakasih." Suara berbisik di telinga Lisa.

Suara itu mengagetkan raga Lisa, akhirnya Lisa bangun dari tidurnya, ternyata itu semua ada dalam mimpinya. Tapi Lisa merasa mimpinnya itu terasa seperti kenyataan.

Jam menunjukkan pukul 00.00 malam, bangun dari tidur di tengah malam merupakan pilihan buruk bagi Lisa, karena sang insomnia pasti datang kepadanya.

Terdengar suara rintihan dari jauh, rintihan itu berasal dari luar jendela kamar nya, semakin lama rintihan itu semakin jelas terdengar.

"Sakit, sakit sekali, tolong aku?"

"Aku disini sendirian, sendiri dalam kegelapan, kumohon tolong aku?"

Suara itu kemudian menghilang dengan sendirinya. Dalam rentang waktu beberapa detik.

"TOLONG AKU LISA?" Suara bisikan di telinga Lisa.

Suara rintihan itu tiba-tiba menjadi suara bisikan disertai erangan yang keras di sekitar kamar Lisa.

"Kamu siapa? Tolong apa? Perlihatkan wajahmu?" Pinta Lisa.

"AKU DISINI."

Ternyata, Dia tepat di samping Lisa, wajah nya terlihat mengerikan dan rusak, penuh darah dan terlihat leher Dia hampir putus. Tangannya cuma sebelah, dan isi perutnya hampir terurai keluar.

Melihat hal itu Lisa kaget dan jatuh dari tempat tidurnya, nafasnya tidak beraturan, perutnya pun terasa mual.

"TAHAN LISA."

Perkataan itu terlintas di benak Lisa, Dia mengingat perkataan dari seseorang misterius di dalam mimpinya.

"Hufft." Lisa menghela nafas.

"Jangan takut Lisa, tahan Lisa, anggap ini sebagai misi kamu." Ujar batin Lisa.

Disaat Lisa mempersiapkan mentalnya, Lisa berbalik badan dan menghadap ke arah kepala hantu itu. Lisa sekali lagi dengan jelas melihat apa yang tidak pernah Dia lihat sebelumnya.

"Emm anu, kamu ingin minta tolong apa yah." Ujar Lisa sambil terlihat gemeteran.

"Nama aku Tania, sekarang umurku habis di umur yang ke 16 tahun."

"Aku meninggal 8 bulan yang lalu karena kecelakaan, aku ingin minta tolong?"

"Tolong beritahukan Orang tua ku, bahwa aku tidak membenci mereka dan tolong beritahukan kepada nya jangan menyalahkan diri mereka sendiri, atas kematianku." Pinta hantu bernama Tania.

"Memang nya dimana alamat Orang tuamu tinggal?" Ujar Lisa.

Kemudian hantu yang bernama Tania itu berbisik kembali kepada Lisa, Lisa diberitahukan alamat rumahnya. Dengan senyuman menyeringai nya Dia menghilang dalam sekejap dari pandangan Lisa.

Jam menunjukkan pukul 02.00 pagi. Karena insomnia masih menyelimuti Lisa, jadi Lisa memutuskan akan menolong Tania sekarang juga, dengan mengendap-endap Lisa perlahan berjalan ke luar rumah agar Orang tua dan Adiknya tidak mendengar suara langkah kakinya.

Keuntungan berpihak pada Lisa, ternyata rumah Orang tua Tania tidak jauh dari tempat insiden kecelakaan itu, dan tempat insiden itu berdekatan juga dengan rumah Lisa. Lisa tidak hanya takut pada hantu atau sesuatu yang lain, yang paling dia takuti ialah Manusia yang lain yang memiliki niat jahat untuk membegal dan membunuh orang pada tengah malam begini.

"Permisi? Apa ada orang di rumah?" Ujar Lisa.

Rumah itu terlihat sudah tidak terurus, terlihat rumput-rumput liar tumbuh di pekarangan rumah tersebut. Lisa memutuskan untuk kembali ke rumahnya dan melanjutkannya di siang hari nanti , Dia berencana akan mengajak Zara agar bisa membantunya menyelasaikan masalah ini.

Bersambung...

See you next part ya...