Happy reading
***
Sebuah rahasia yang selama ini Lisa pendam sendiri, kini telah terbagi kepada Zara. Zara dengan senang hati menerimanya dan membantu untuk mencari solusinya.
Kemudian, mereka langsung menuju ke rumah si orang pintar kenalan Zara itu. Aneh dan creepy, gambaran itulah yang terlintas di benak Lisa dengan melihat rumah si orang pintar itu.
"Permisi, apa ada orang?" Ujar Zara sambil mengetuk pintu.
Tidak lama kemudian, pintu itu pun terbuka dan mengagetkan mereka berdua.
"Astaga," Ujar Zara.
Mereka berdua melihat seorang wanita paruh baya, bisa dibilang dukun gitu, Dia memakai pakaian serba hitam dari atas kepala sampai ujung kaki. Dan kayak di film-film, dukun itu terlihat sedang mengunyah sesuatu di mulutnya entah itu apa mereka berdua tidak tau.
"Ada perlu apa?" Ucap dukun itu sambil mengunyah.
"Euh anu, ini mbah ada yang mau konseling sama mbah, ini orang nya." Ucap Zara sambil menyeret Lisa.
"Sialan, ko numbalin aku sih." Ujar batin Lisa.
"Kalian kira saya Guru BP apa? jangan bercanda, saya dukun paling kuat di desa ini, jangan macem-macem!" Ucap dukun itu sambil menyombongkan diri.
"Iya maafkan kami mbah." Ujar Lisa.
"Ya udah masuk." Ucap dukun itu.
"Ada perlu apa kalian kesini?" Ujar dukun itu.
Suasana di dalan rumahnya terlihat mengerikan, banyak barang-barang yang aneh dan bernuansa gelap.
"Gini mbah, saya mau tanya?" Tanya Lisa.
Di pertengahan Lisa sedang berbicara, Dia menghentikan pembicaraan Lisa, lalu dukun itu tiba-tiba...
"Sebentar, sini saya lihat tangan kanan kamu?" Pinta dukun itu.
"Emm, ini mbah, ada apa yah? Kenapa dengan tangan saya?" Tanya Lisa.
"Kamu sudah kena kutukan, kutukan ini kuat sekali, kutukan ini berasal dari iblis yang sangat kuat. Sebelumnya kamu pernah ngalamin kejadian aneh atau pernah bertemu hantu tidak?" Tanya dukun itu.
"HAHH KUTUKAN !" Ujar Lisa dan Zara.
"Iya pernah mbah, dulu pas saya di perpustakaan kampus, secara tidak sengaja saya pernah ketemu dengan hantu yang menyerupai wujud Zara, setelah kejadian itu badan saya terasa aneh dan pundak sama tangan kanan saya terasa berat, pas pulang dari sana saya mengalami kecelakaan dan sempat koma selama 1 bulan mbah." Ujar Lisa.
"Oh seperti itu, sebentar ya." Ucap dukun itu.
"Mau ngapain tuh si mbah? Gerak gerik nya mencurigakan banget." Bisik Zara kepada Lisa.
"Kamu yang udah kenal, malah nanya ke aku, sama anehnya kamu sama dia." Ujar Lisa.
"Yah jangan gitu dong, aku juga kan dikenalin sama temen, jadi sebenernya ga tau lah." Ujar Zara.
Lalu dukun itu kembali dan membawa sesuatu dari kedua tangan nya dan Dia mengucapkan kata-kata yang mereka berdua tidak mengerti, entah itu semacam mantra atau apa, mereka hanya bisa melongo melihatnya. Kemudian, Dukun itu terlihat meminum air dari gelas yang berwarna hitam.
Dan tiba-tiba...
"BYURRRRRRRRR." Suara semburan air mengenai wajah Lisa dan Zara.
Melihat hal itu Lisa dan Zara mengubah ekspresi wajah nya menjadi kesal, sembari membersihkan muka nya, mereka berdua berbisik-bisik mengeluh akan hal tersebut.
"Ihhhh? ini apaan kok lengket? Ini kan permen karet." Ujar Zara.
"Iya bener permen karet, tapi jorok ih udah di kunyah tuh?" Ujar Lisa.
"Iya memang benar, itu memang permen karet hasil kunyahan saya, emang kalian kira apa? permen karet itu koleksi favorit saya, tuh lihat koleksi permen karet saya, bagus kan?" Ujar dukun itu
"Emm iya bagus ko mbah." Ujar Lisa dan Zara sambil tersenyum dengan terpaksa.
"Yang ini buat kamu, saya sudah memberikan mantra di dalam nya, kalau kamu sedang dalam amarah kalung itu bisa menekan dan meminimalisir amarah kamu." Ujar dukun itu sambil memberikan sebuah kalung kepada Lisa.
"Ini berapa yah mbah harganya?" Tanya Lisa.
"Kalo yang itu saya gratiskan, saya tau kutukan itu telah mengubah hidup kami secara keseluruhan, jadi saya hanya ingin membantu kamu." Ucap dukun itu.
"Tampang nya terlihat mengerikan, tapi hatinya baik yah si mbah." Bisik Zara kepada Lisa.
"Terimakasih banyak ya mbah." Ujar Lisa dan Zara.
"Kalau kalung itu tidak mempan terhadap kutukan itu, kalian bisa datang kemari lagi atau bisa pergi ke cabang perusahaan paranormal saya, udah pergi sana! saya mau belanja permen karet dulu." Ujar dukun itu sambil mengusir Lisa dan Zara keluar.
"Iya mbah sekali lagi terimakasih banyak mbah." Ujar Lisa.
Setelah keluar dari rumah dukun itu, mereka berdua menghentikan kedua kaki nya dan berbicara sebentar di depan rumah dukun itu.
"Ini dukun beneran bukan sih? Atau dukun beranak yah? setahu aku, biasa nya dukun itu ngunyah sirih atau apa kek, ini malah ngunyah permen karet." Ujar Zara sambil tertawa.
"Dukun beranak mungkin ?" Balas Lisa sambil tertawa.
"BRAKKKKKKKKK." Suara pintu kebuka.
Kemudian mereka berdua pun seketika terkejut melihat dukun itu tepat di belakang nya, mereka pun langsung lari ke mobil dan segera pergi.
Sebenarnya di dalam hati Lisa, Lisa merasa kurang percaya diri dengan menggunakan kalung itu, tapi Lisa memikirkan nya kembali dan Dia mencoba menggunakan kalung itu untuk menghargai si pemberi.
Hari demi hari, Lisa jalani dengan penuh kecemasan. Kehidupan Lisa sebelumnya dijalani dengan penuh rasa senang dan duka, tapi sekarang menjadi penuh duka dan ketakutan baik itu melihat kematian orang lain maupun melihat mereka yang tidak terlihat.
Bersambung...
See you next part
Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komen nya yah